Sunday, December 23, 2012

Check out the latest video...

OSI 7 Layers

sumber:
telecommunications-tutorials.com
Discovering Computers 2011, Shelly Cashman Series


Kita mungkin sering bertanya-tanya, bagaimana cara data dikirimkan melalui internet? Bagaimana pesan kita ditransmisikan melalui jaringan internet?

Setiap pesan yang kita kirimkan ke internet, bahkan pesan yang sangat sederhana pun, harus dibagi-bagi menjadi potongan-potongan paket data dan dikirimkan melalui medium transmisi, contohnya kabel telepon, dsb. Tiap potongan paket data ini memiliki jalur atau jalannya sendiri yang berbeda saat mereka dikirimkan ke jaringan. Bagaimana caranya, apa yang membuat pesan yang kita kirimkan benar-benar sampai dengan akurat?

Open System Interconnection (OSI) model, merupakan standar komunikasi yang dikembangkan oleh International Organization for Standardization (ISO), memberikan kita jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Melalui model OSI, data mengalir ke jaringan melalui tujuh lapisan (layers). Tiap lapisan hanya berhubungan dengan tepat satu lapisan di atas atau di bawahnya. Saat suatu lapisan menerima data, lapisan tersebut melakukan fungsi tertentu, menambahkan control information ke dalam data, dan meneruskannya ke lapisan berikutnya. Control information berisi error-checking, routing, dan informasi lainnya yang dibutuhkan untuk memastikan proses transmisi yang benar.

Lapisan paling atas, application layer, berguna sebagai interface antara pengguna dan network. Berikutnya, presentation layer menerjemahkan pesan yang diberikan ke bahasa yang computer penerima gunakan (contohnya dari ASCII ke dalam EBCDIC), juga memproses atau encrypt data.

Session layer membuat dan menjaga sesi komunikasi. Sesi adakah periode antara terbangunnya koneksi, transmisi data, dan terputusnya koneksi. Trasnport layer memastikan data yang diterima benar-benar akurat dan dalam gelombang yang semestinya. Network layer mengantarkan pesan dari pengirim ke penerima. Layar ini memisahkan segmen data dari transport layer ke dalam kelompok yang lebih kecil yang disebut paket.

Data link layer mengawasi transmisi pesan kepada jaringan berikutnya dengan menentukan teknologi jaringan yang digunakan (misalnya Ethernet atau Token Ring) dan mengelompokkan data sesuai dengan jaringannya. Pada lapisan terakhir, physical layer mengubah paket-paket data menjadi sinyal yang dikenali oleh medium yang akan membawanya, contohnya sinyal analog bila menggunakan medium kabel telepon, dan mengirimkannya kepada komputer penerima melalui medium yang digunakan.



1601274521/ Junario W.
01PCM

Sunday, December 9, 2012

Pemanasan Global Itu Nyata, Mari Bertindak dari Hal Sederhana untuk Mengatasinya

sumber: 

 "If those who stand to gain from warming use government to protect their interests, the costs of climate change could soar."

Menurut laporan World Bank pada November 2012 (lihat gambar),  kini dunia sedang menuju kepada kenaikan suhu sebesar 4 derajat celcius pada 2100 yang akan mengakibatkan kenaikan permukaan air laut antara setengah meter hingga satu meter di akhir abad ini. Itu berarti mengancam keberadaan kota-kota yang terletak di pinggiran laut, termasuk Jakarta yang memang daratannya sekarang sudah lebih rendah daripada ketinggian permukaan Laut Jawa di utara.  Sementara itu, wilayah-wilayah lain juga akan dihadapkan pada bencana kekeringan, kelaparan, badai-badai yang lebih besar, dan perubahan pola musim hujan. Ini bukan hanya akan mengakibatkan korban jiwa, tapi juga berarti beban ekonomi yang besar pada pemerintah-pemerintah di seluruh dunia.

Badai Super Sandy yang menyerang New York pada Oktober lalu yang mengakibatkan bencana luar biasa pada gangguan listrik dan terhentinya kegiatan ekonomi menggambarakan jelas betapa kerasnya iklim yang tengah kita hadapi, berbeda dengan zaman lalu di mana semuanya masihlah nyaman, aman dan tenang. Kebenaran terjadinya perubahan iklim yang menyebabkan semua ini memang masih menjadi debat dan ketidakpastian di antara ilmuwan, namun semuanya telah bersuara bulat bahwa sekarang ini dunia sedang menghadapi pemanasan global yang serius dan manusialah yang harus disalahkan.

Sementara itu, Klaus Desmet dari Universidad Carlos III di Madrid bersama dengan Esteban Rossi-Hansberg dari Princeton Unversity dalam makalah kerja NBER terbaru mereka meneliti apakah ada cara untuk mengatasi dampak perubahan iklim ini dengan memindahkan lokasi dari kegiatan perekonomian. Mereka juga mengatakan dalam model mereka bahwa orang-orang akan dengan spontan akan berpindah tempat untuk menyesuaikan dampak perubahan iklim ini. Ada kerugian dan kelebihan yang bisa terjadi dari hal ini, pada skenario terburuk, produktivitas pertanian pangan akan menurun drastis hingga 0 karena orang-orang akan berpindah menuju ke daerah atas bumi (menurut sumber). Perpindahan ini tidak akan berdampak buruk bila terjadi perlahan karena dapat dilakukan adaptasi dan penyesuaian, namun mungkin saja perpindahan ini akan berjalan dengan terlalu cepat dan unpredictable sehingga akhirnya proses adaptasi dan penyesuaian tidak berjalan dengan baik. 



Kini tergantung pada para policymaker untuk bertindak, namun melihat Kyoto Protocol, protokol yang mengatur tentang kewajiban negara-negara di dunia untuk mengurangi emisi karbonnya,  yang kini kembali diperpanjang hingga 2020 dan diprediksi hanya kembali mengurangi emisi karbon dunia sebesar 15% karena banyaknya negara-negara yang terlalu egois dan tidak mau meratifikasi protokol-protokol perubahan iklim apa pun, rasanya pesimis untuk melihat suatu perubahan dan bencana-bencana akibat perubahan iklim ini akan semakin terasa di masa mendatang.

Sekarang, tergantung kita, kitalah yang harus mencoba mengubah perilaku-perilaku kita untuk mengurangi emisi karbon. Dimulai dari cara yang mudah dan sederhana, mari kita mulai berkomitmen untuk menyelamatkan bumi kita. Semoga dengan informasi ini, kita makin peduli untuk mengurangi pemanasan global yang kini makin akut.


Junario Wibawa/ 1601274521
01PCM



Pertempuran 4 Raksasa di Dunia Internet

sumber: www.economist.com

"IT IS an epic story of warring factions in a strange and changing landscape, a tale of incursions and sieges, of plots and betrayals, of battlefield brilliance and of cunning with coin."
Kini, pertempuran antara empat raksasa dunia digital, mereka adalah Google, Amazon, Apple, dan Facebook, semakin panas dan sengit. Hingga kini, pengamat dan penegak hukum di Amerika dan Eropa sedang terus mengawasi dan menyelidiki kasus-kasus persaingan tidak sehat di antara keempatnya. Apple sedang diselidiki dalam kecurigaan bersekongkol dengan beberapa penerbit buku untuk mengurangi dominasi Amazon dalam dunia e-book. Google pun sedang diselidiki dalam dugaan melakukan promosi yang tidak adil dengan mengutamakan dan memproritaskan konten-konten dan situs miliknya dalam hasil pencarian yang mengakibatkan perusahaan-perusahaan lain, termasuk Microsoft, menjadi tidak kompetitif dalam search advertising.

Sebelumnya, dalam sejarah industri teknologi, kita mengetahui persaingan yang panas antara IBM dan Apple di tahun 1980-an, Microsoft dan Netscape pada tahun 1990-an. Tapi, rivalitas yang ada sekarang itu jauh lebih sengit dan rumit, belum lagi adanya ambisi dari para pendirinya, di mana dari tiga diantara empat perusahaan tersebut  hingga kini masih dijabat dan dijalanakan oleh mereka tersebut. Amazon yang didirikan oleh Jeff Bezos, Google oleh Larry Page dan Facebook yang dirikan oleh Mark Zuckerberg. Walaupun Steve Jobs sudah tiada, tetapi ia telah menyiapkan Tim Cook, penerusnya sebagai Chief Excecutive.

Masing-masing dari perusahaan ini memiliki model bisnisnya sendiri. Google yang telah menjadikan mesin pencariannya menjadi mesin pencetak uang dengan menggunakannya sebagai media iklan, Facebook yang kini makin berkembang dalam jejaring sosialnya, hingga Amazon yang telah menjadikan aktivitas membeli buku dan konten digital tak pernah semudah dan semurah ini. Dan Apple yang telah meraup jutaan dollar dengan membuat "beautiful gadgets at premium prices".

Persaingan mereka bahkan berkembang menjadi semakin kompetitif saat masing-masing ingin menguasai bidang lain dalam industri teknologi yang menjanjikan harta yang berlimpah ruah. Google yang berusaha membuat G+ untuk menguasai jejaring sosial, membuat Google Play untuk bidang konten digital dan berusahan menyaingi iOS dan iPhone milik Apple dengan membuat ponsel Nexus dan sistem operasi Android. Apple pun berusaha mencari seonggok emas dalam dunia konten digital dengan keberhasilannya di iTunes. Amazon juga yang kini berusaha merebut pasar dengan membuat kindle.

Tak hanya mereka yang saling bersaing, kita juga harus memperhitungkan Microsoft yang mencoba kembali menjadi raja serta Nokia, rekannya, untuk mengambil alih singgasana yang dulu mereka miliki. Kini, Nokia mencoba peruntungan dengan mengeluarkan Windows Phone dan Microsoft yang terus mencoba menguasai dunia digital, lebih lagi dunia gadget, seperti strategi keempat raksasa di atas.

Bezos, Page, Cook, dan Zuckerberg harus membuat strategi yang lebih jitu dan kembali menjaga rivalitas mereka. Selain itu, sepertinya kita akan melihat aksi yang lebih seru dan cerita seri yang penuh drama di antara mereka dalam pertempuran menjadi yang berkuasa di masa yang akan mendatang.





Junario Wibawa/ 1601274521
01PCM

Mengenal Raksasa Jaringan, CISCO

sumber: wikipedia.org

Cisco System, Inc. adalah perusahaan multinasional asal Amerika Serikat yang mendesain, membuat, dan peralatan networking/ jaringan. Didirikan tahun 1984 oleh Leonard Bosack dan istrinya Sandy Lerner serta Richard Troiano yang menyusul kemudian, memustuskan memberi nama Cisco pada Cisco System berdasarkan nama kota San Francisco. Untuk produk pertamanya, Bosack mengadaptasi software multiple protocol router yang sebelumnya sudah pernah dibuat oleh William Yeager yang kemudian bergabung ke Sun Microsystems.

Kini Cisco menjadi salah satu raksasa perusahaan dalam bidang jaringan komputer, di mana produknya bervariasi, mulai dari networking device, manajemen network, software, hingga datacenter. Pendapatan resmi Cisco tahun 2012 sebesar US$ 46.061 miliar dan memiliki karyawan sebanyak 66.639 yang tersebar di seluruh dunia.

Produk dari Cisco, di antaranya IP phones dan Telepresence, sering kita lihat di film atau TV seri di Amerika. Bahkan perusahaan dan sejarah dari Cisco didokumentasikan dalam film "Something Ventured" yang tayang pada tahun 2011. Cisco sendiri menerima penghargaan Ron Brown Award untuk tahun 2002-2003, sebuah penghargaan presiden Amerika Serikat untuk perusahaan yang mempunyai kualitas teladan dalam hubungan perusahaan dengan karyawan dan masyarakat. Cisco selalu berada di atas dalam Fortune "100 Best Companies to work for", dengan posisi nomor 20 di tahun 2011.

Sangat banyak dan panjang kisah sukses Cisco, di antaranya merekalah yang mendesain dan membuat jaringan komputer untuk kota San Fransisco yang terkenal dengan kualitas, keamanan, dan integritasnya. Tak heran, produk-produk Cisco banyak dipakai oleh perusahaan, universitas, keluarga bahkan individual sekalipun. Sebagai contoh, First Media di Indonesia yang menggunakan produk Cisco sebagai salah satu penyedia hardware modem untuk dipasang di rumah pelanggannya.

Semoga infonya bermanfaat... Salam sejahtera untuk kita semua..



Junario Wibawa/ 1601274521
01PCM

Saturday, December 8, 2012

Kesempatan Bermain Saham dengan Modal Rp250ribu

sumber gambar: www.wadsam.com

Tahukah kamu bahwa kita dapat bermain saham dengan modal hanya 250 ribu rupiah?

Ya, mungkin rasanya seperti tidak mungkin, karena biasanya kita mendengar di televisi, koran, dan media manapun bahwa kita perlu uang yang banyak sebagai modal untuk berkecimpung dalam dunia saham; membeli dan menjual saham, berinvestasi dalam bentuk reksadana, dan sebagainya. Sebagai perbandingan, umumnya perusahaan-perusahaan sekuritas, di mana kita harus mendepositkan uang kita bila ingin bermain saham, menaruh batas minimal deposit sebesar 5 juta, 10, bahkan 50 juta rupiah, tergantung kebijakan dan aturan dalam sekuritas masing-masing. 

Kini, kita hanya perlu mendepositkan modal sebesar 250 ribu rupiah kepada Sekuritas CIMB Niaga yang tersebar di banyak tempat dan terbuka untuk umum. Saya pun mengetahui info ini dari cabang Kampus Binus Alam Sutera, karena saya mahasiswa Binus University di sana yang beralamat di Jalan Alam Sutera Boulevard No. 1. Alam Sutera – Serpong Tangerang 15325. 

Sekuritas tersebut ternyata memang membuka banyak tempat, terutama di kampus-kampus sebagai bagian kampanye untuk mengenalkan bursa saham Indonesia Stock Exchange (IDX) kepada masyarakat. Sekuritas CIMB Niaga memang bekerja sama dengan IDX untuk merubah pandangan di masyarakat bahwa "Investasi Saham adalah untuk orang kaya, elit dan eksklusif." Mereka ingin mencoba membuat masyarakat tertarik untuk juga berinvestasi pada saham karena memang menguntungkan dan relatif menggiurkan, dengan syarat kita mau belajar dan berhati-hati dalam membeli, memegang, atau menjual saham.

Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi kita yang memang sudah memiliki niat untuk belajar bermain saham. Dengan modal yang kecil, kita bisa membeli dan menjual saham, tidak hanya memercayakan uang kita kepada orang lain lalu hanya mendapatkan bunga nya seperti dalam investasi reksadana. Kita pun dapat bertanya dan belajar langsung kepada pialang yang memang bertugas di setiap cabangnya..

Maka dari itu, tunggu apa lagi.. Mari berinvestasi! Selamat mencoba dan semoga informasi ini berguna.




Junario Wibawa/ 1601274521
01PCM